Kamis, 26 Maret 2009

Keutamaan Zikir


Perumpamaan zikir adalah seperti minyak kasturi. Wanginya berbeda bagi setiap orang tergantung bagaimana mereka membaui wanginya, ada orang yang membauinya dari luar wadah atau kemasannya, ada orang yang membuka wadahnya lalu mebaui botolnya, dan ada juga orang yang membuka wadahnya , membuka tutup botolnya kemudian membauinya lewat lubang botolnya.
Karenanya minyak kasturi itu berbeda beda tingkat kewangiannya, perbedaan tingkat kewangian minyak kasturi juga tergantung tingkat kemurniannya.
Sesuatu dipuji karena berguna bagi manusia, semakin banyak nilai guna sesuatu, semakin ia dipuji., ada atau tidak adanya nilai guna pada sesuatu tergantung kepada dari mana ia berasal.
Tingkat zikir orang orang pun berbeda , tergantung pada jauh dekatnya mereka dengan Allah, dan sejauh mana mereka mencium wangi kasih sayang-Nya. Jika ia merasakan kasih sayangNya , ia akan merasakan CintaNya.
Allah merasa senang dan Bangga dengan cinta dan kasih sayang-Nya kepada hamba –hamba-Nya.
Zikir mereka muncul karena cinta dan kasih sayang-Nya kepada mereka.
Apabila mereka berzikir (mengingat Allah) hanya dengan hati , maka zikir mereka akan naik ke sisi-Nya, dan Allahpun mengingat mereka.
Apabila mereka berzikir dengan hati dan lisan, maka keindahan dan keelokan zikir mereka akan tampak, dan zikir mereka naik kepada Allah, kemudian cahaya zikir mereka berkumpul dihadapan-Nya, dan menjadi pemberi syafaat bagi mereka.
Ketika itulah Allah mengingat mereka, karena mereka telah menyampaikan sesuatu yang dapat mendekatkan mereka kepada-Nya.
Ingatnya Allah kepada seorang hamba mencakup semua dosa dan kesalahan, artinya ketika Allah mengingatnya, Dia akan mengampuni dosa dosa dan kesalahan si hamba. Jika Allah mengingat seorang hamba , berarti Dia mencintainya. Cinta-Nya inilah yang kemudian menghanguskan dosa dosa dan kesalahannya.
Orang yang dosa dan kesalahannya telah dibakar oleh cinta-Nya akan masuk surga tanpa hisab. Allah SWT berfirman. ”Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa.”
Begitu agung kemuliaan zikir dan begitu tinggi kedudukannya disisi Allah.
Karenanya Allah memerintahkan hamba-hambanya Nya untuk berzikir setiap waktu. Jika lupa maka mereka harus menggantinya ketika ingat.
Selama berzikir selama itulah mereka berada dalam rahmat-Nya.
Dan ketika mereka lupa mereka lepas dari rahmat-Nya.
Karena itulah Allah memerintahkan mereka untuk mengganti zikir yang terlewatkan saat mereka lupa, guna menutupi kelengahan dan kelalaian mereka.

-------
Disadur dari buku mata air kearifan (serambi)
Alhakim al Tirmidzi

Senin, 23 Maret 2009

Memerangi Nafsu Amarah


Ketika kamu bersinggungan dengan sesuatu , baik yang kau benci maupun yang kau sukai, maka ingatlah bahwa sesuatu itu tidak terlepas dari aspek rububiyyah (ketuhanan)Nya. Kau harus ingat bahwa penciptaan –Nyalah yang telah menciptakan sesuatu, bukan yang lain.
Apabila kau melihat kepada selainNya sebelum melihatNya maka kau telah melakukan kesalahan.
Dan jika kau memarahi orang lain, maka kau telah melakukan kesalahan yang tidak akan dilakukan oleh orang yang arif. Memarahi orang sama dengan memarahi hukum Tuhan-nya.
Jika kamu berpikiran bahwa sesuatu itu bukan perbuatan , kehendak, dan hukumNya, berarti kau telah merusak dan mengotori makrifat, padahal makrifat adalah sumber semua cahaya. Jika sumber sudah rusak maka cabangnyapun pasti ikut rusak.
Dengan berpikiran dan bertindak seperti itu, seolah olah kau telah mengalihkan ketuhanan dariNya kepada selainNya. Jika kau melakukan hal itu, maka kau harus segera bertobat seperti tobatnya orang yang menyembah berhala. Jika kau tidak segera bertobat, dikawatirkan kau tidak akan tobat selamanya.
Selain itu mintalah pertolongan kepada Allah untuk mengalahkan nafsu, karena Dialah yang menghembuskan, menggerakkan dan meredam jiwa untuk jadi rela, marah , adil atau aniaya.
Jiwa yang adil merupakan karunia Allah dan jiwa yang aniaya pun merupakan keadilan Allah, karena jiwa yang aniaya tidak berhak mendapatkan karunia –Nya, maka berlakulah baginya keadilan-Nya, yaitu derajadnya diturunkan..
Ketika kau tahu bahwa yang menciptakan, menggerakkan , mendiamkan dan mengguncangkan adalah satu, kemudian kau mengamati satu perkara dari perkara perkara yang ada di alam ini, maka kau akan membenci perkara itu dan menginginkan yang lain. Seakan kau membenci hikmah Yang Maha bijaksana yang mengurus segala urusan langit dan bumi , dunia dan akhirat; seakan kau menginginkan ilmu selain ilmu yang Maha agung yang dengannya Dia mengetahui yang lahir dan yang batin, yang tampak maupun yang tersembunyi.
Bila nafsu jahat telah menguasai seseorang maka ia akan bersikap sombong. Ia akan menganggap bahwa ilmunya lebih unggul daripada ilmu-Nya.
Maha suci Allah dari semua itu. Ia menganggap kemampuan dan kekuatannya dapat mengalahkan kekuasaan dan kekuatan Tuhan.
Sungguh sebuah kebodohan , kedunguan, kekejian, kehinaan , dan kesesatan yang amat nyata .
Kalu saja Allah bukan Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih, niscaya orang sombong seperti itu telah dihancurkan . Maka bagiNya segala puji, karena Dia berhak atas segala puji, dan bagi jiwa kerdil itu segala caci , sebab ia berhak atas segala caci.


Disadur dari buku
Mata air kearifan. Al-Hakim al-Tirmidzi.
(serambi)

Selasa, 10 Maret 2009

pengetahuan

Kahlil Gibran

Sedikit pengetahuan yang dilaksanakan,
jauh lebih berharga
dari pada banyak pengetahuan, tapi tidak digunakan.


Jika Pengetahuanmu tidak mengajarimu nilai segala sesuatu,
dan tidak membebaskanmu dari belenggu materi,
maka kamu tidak akan pernah mendekati singgasana kebenaran.

Pengetahuan adalah satu-satunya tiran kekayaan yang tidak dapat dirampas,
Hanya kematian yang bisa memadamkan lampu pengetahuan yang ada dalam dirimu.

Kamis, 04 Desember 2008

Asma'ul Husna

"Allah mempunyai Asma'ul Husna, maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut Asma'ul Husna itu "
(Q.s. al A'raf :180
)



Allah - Allah

1. Ar Rahman ( Maha Pengasih )
Allah Yang memberian rahmat dan kemakmuran kepada semua makhluk ciptaanNya.

2. Ar Rahim (Maha Penyayang)
Allah yang memberikan Karunia dan Kemakmuran, Dialah Penyayang orang orang Mukmin.

3. Al Malik ( Maharaja )
Dialah Raja seluruh jagat semesta

4. Al Quddus (Maha Suci)
Allah luput dari segala Kekeliruan

5. As Salam (Mahasejahtera/ Pemberi Kedamaian)
Dialah yang menyamatkan hamba hambaNya dari seluruh bahaya dan gangguan.

6. Al Mu’min (Penjaga Keimanan / Pemberi Keamanan)
Dialah yang menanamkan keimanan di hati para Hamba Nya

7. Al Muhaimin (Maha Memelihara)
Dialah yang mengawasi dan melindungi seluruh ciptaan- Nya

8. Al Aziz (Maha Perkasa)
Dialah Yang tidak dapat ditaklukkan, tidak ada satupun yang dapat mengalahkan dan melemahkan-Nya

9. Al Jabbar ( Maha Pemaksa)
Dialah yang memperbaiki semua hal yang binasa, merampungkan segala sesuatu yang belum selesai, dan memiliki kuasa untuk memaksa hamba hamba-Nya agar melakukan perintah-Nya

10. Al Mutakabbir (Pemilik Semua Keagungan)
Dia yang menunjukkan keagungannya di segala hal dan dalam segala cara.

11. Al Khaliq ( Maha Pencipta)

Dia yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan serta menetapkan segala hal yang bakal terjadi dikemudian hari

12. Al Bari ( Maha Mengadakan )
Dia yang mewujudkan segala hal sesuai dengan takaran yang tepat, Dialah pencipta semua makhluk.

13. Al Mushawwir ( Maha Pembentuk )
Dialah yang merancang segala sesuatu

14. Al Ghaffar ( Maha Pengampun )
Dialah sang pengampun, yang Maha Memberi Ampunan.

15. Al Qahhar ( Maha Penakluk )
Dialah yang senantiasa menang dan berkuasa

16. Al Wahhab ( Maha Pemberi )
Dialah yang memberikan seluruh karunia kepada semua makhluk ciptaan –Nya

17. Ar Razzaq ( Maha Pemberi Rezeki )
Dia yang memberikan hal hal yang bermanfaat kepada makhluk makhluk Nya

18. Al Fattah ( Maha Pemberi Putusan )
Dialah yang menyingkap penyelesaian segala persoalan dan menyingkirkan segala hambatan.

19. Al Alim ( Maha Mengetahui )
Dialah yang maha mengetahui segala sesuatu.

20. Al Qabidh ( Maha Menyempitkan )
Dia yang menyempitkan atau menangguhkan seluruh kejadian dialam semesta ini.

21. Al Basith ( Maha Melapangkan )
Dialah Allah ,Yang melapangkan sesuatu yang terdapat dialam ini.

22. Al khafidh ( Maha Merendahkan)
Dialah yang mengurangi atau menyusutkan segala sesuatu.

23. Ar Rafi’ ( Maha Meninggikan )
Dialah yang mengangkat (derajat hamba hambanya)

24. Al Mu’izz ( Maha Memuliakan )
Dialah yang memuliakan seorang hamba, memberinya kedudukan, dan memperlakukannya dengan baik.

25. Al Mudzill ( Maha menghinakan )
Dia yang merendahkan dan melemparkan seorang dalam kehinaan dan kerendahan.

26. As Sami ( Maha Mendengar)
Dialah yang mendengar segala sesuatu.

27. Al Bashir ( Maha Melihat )
Dialah yang melihat segalanya

28. Al Hakam ( Maha Menetapkan Hukum)
Dialah yang menetapkan hukum dan memutuskan segala sesuatu sesuai haknya.

29. Al Adl ( Maha Adil )
Dialah Allah yang bersifat adil.

30. Al Lathif ( Maha Lembut )
Dialah yang mengetahui makna makna yang pelik dan tersembunyi dari segala sesuatu.

31. Al Khabir ( Maha Mengetahui )
Dialah yang memiliki pengetahuan atas hal hal yang paling rahasia dari segala sesuatu, dan Dia pula yang mengetahui makna makna hakikinya.

32. Al Halim ( Maha Sabar / Maha Penyantun )
Dialah yang senantiasa sabar terhadap makhluk-makhluk ciptaan-Nya.

33. Al Azhim ( Mahaagung )
Dialah Yang Agung, pemilik kebesaran dan keagungan

34. Al Ghafur ( Maha Pengampun )
Dialah yang memberikan ampunan atas segala dosa dan kesalahan

35. Asy Syakur ( Maha Menghargai )
Dia yang menghargai dan memberikan balasan atas seluruh perbuatan yang diperuntukkan bagi-Nya

36. Al Aliyy ( Maha Tinggi )
Dialah yang maha tinggi

37. Al Kabir ( Maha Besar )
Dialah Yang maha Besar

38. Al Hafizh ( Maha Memelihara )
Dialah yang memelihara dan menjaga segala sesuatu

39. Al Muqit ( Maha Menjaga )
Dia yang menjaga dan memelihara seluruh ciptaan-Nya


40. Al Hasib ( Maha Penghisab )
Dialah yang mengetahui secara terperinci segala perbuatan yang dilakukan oleh makhluk di sepanjang hidup mereka.

41. Al Jalil ( Maha Luhur )
Dia yang memiliki kekayaan, kekuasaan dan kesucian.

42. Al Karim ( Maha Pemurah )
Dialah Allah yang maha Pemurah.

43. Ar Raqib ( Maha Mengawasi )
Dialah yang senantiasa memperhatikan seluruh Makhluk ciptaan-Nya, dan setiap perbuatan semua makhluk berada dibawah kendali-Nya.

44. Al Mujib ( Maha Mengabulkan )
Dialah yang mengabulkan setiap permohonan hamba-hamba-Nya

45. Al Wasi’ ( Maha Meliputi/ Mahaluas )
Dialah yang memiliki kemampuan yang tidak terbatas dan kekayaan yang melimpah

46. Al Hakim ( Maha Bijaksana )
Dia yang Arif dan Bijaksana dalam seluruh perbuatan dan perintah-Nya

47. Al Wadud ( Maha Mencintai )
Dia yang mencintai orang orang yang berbuat kebaikan dan menganugrahkan kasih sayang kepada mereka.

48. Al Majid ( Mahamulia )
Dialah yang Mahamulia

49. Al Baits ( Maha Membangkitkan )
Dialah yang menghidupkan kembali seluruh makhluk pada hari pengadilankelak.

50. Asy Syahid (Maha Menyaksikan)
Dia yang ada Dimana mana dan memperhatikan semua kejadian.

51. Al Haqq ( Maha Benar )
Dia yang keberadaan –Nya tidak pernah berubah

52. Al Wakil ( Maha Mewakili )
Dia yang memberikan solusi terbaik bagi semua permasalahan, tempat bersandar dan berlindung.


53. Al Qawiyy ( Maha Kuat)
Allah SWT Maha Kuat. Dia tidak lemah dan kelemahan

54. Al Matin (Maha Kokoh)
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh

55. Al Waliyy ( Maha Pelindung)
Dia adlah sahabat bagi hamba hamba-Nya yang beriman.

56. Al Hamid ( Maha Terpuji )
Dialah satu satunya yangblayak dipuji dan diagungkan.

57. Al Muhshi ( Maha Menghitung)
Dia yang mengetahui jumlah seluruh makluk yang ada sialam ini.

58. Al Mubdi ( Maha Memulai )
Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan.

59. Al Muid ( Maha Mengembalikan )
Dialah yang mengembalikan segala sesuatu.

60. Al Muhyi ( Maha Pemberi Kehidupan )
Dia yang memberikan kehidupan dan kesehatan

61. Al Mumit ( Maha Mematikan )
Dialah yang menciptakan kematian pada seluruh makluk yang bernyawa.

62. Al Hayy ( Maha Hidup )
Dialah yang maha Mengetahui, dan kekuatan- Nya cukup untuk segala galanya. Allah SWT senantiasa hidup dan berdiri dengan zat-Nya sendiri

63. Al Qayyum ( Maha Berdiri Sendiri )
Dialah yang menggenggam seluluh jagat raya.

64. Al Wajid ( Maha mendapatkan Sesuatu )
Dia yang mendapatkan apapun yang dikehendaki-Nya saat Dia berkehendak.

65. Al Majid ( Maha Mulia)
Dia yang maha tinggi, Maha pemurah dann Maha Pengasih

66. Al Wahid ( Maha Tunggal )
Dia tunggal dalam perbuatan dan asma-Nya, tidak memiliki sekutu serta tidak ada yang menyamai-Nya

67. Al Ahad ( Maha Esa )
Dialah yang satu

68. Ash Shamad ( Maha Dibutuhkan )
Dialah tempat memohon ketika seorang hamba membutuhkan sesuatu

69. Al Qadir ( Maha Mampu )
Dialah yang mampu melakukan apapun yang dikehendaki-Nya,

70. Al Muqtadir ( Maha Berkuasa )
Dialah yang l;ebih berkuasa dibanding siapapun juga.

71. Al Muqaddim ( Maha Mempercepat )

72. Al Mu’Akhkhir ( Maha Menunda )
Dia Menunda apapun yang dikehendaki -Nya

73. Al Awwal (Maha Awal )
Tidak ada sesuatupun yang memberi permulaan pada wujud-Nya dan tidak ada apa pun sebelum Nya.

74. Al Akhir ( Maha Akhir )
Tidak ada sesuatupun yang mengakhiri wujud-Nya, dan Dia senantiasa abadi

75. Azh Zhahir ( Maha Nyata )
Kekuasaan Allah SWT tampak, hikmah hikmah-Nya nyata, dan bukti buktiNya jelas

76. Al Bathin ( Maha Tersembunyi )
Allah SWT Maha mengetahui semua yang ada

77. Al Wali ( Maha Memerintah )
Dialah yang mengarahkan, mengatur, memimpin, memerintah, mengukur dan merencanakan sitiap tindakan yang terjadi kapan saja diseluruh jagat raya ini

78. Al Muta’Ali ( Maha Tinggi )
Dia lebih tinggi dari setiap perbuatan, cara, atau kondisi dan pikiran yang mungkin dimiliki oleh makhluk.

79. Al Barr ( Sumber Segala Kebaikan )
Dia sabar terhadap para hamba-Nya dan seluruh makhluk ciptaan-Nya , serta berbuat baik kepada mereka semua.

80. At Tawwab ( maha Penerima Tobat )
Allah SWT menira tobat hamba-Nya ketika ia bertobat dan menyesal perbuatan buruknya.

81. Al Muntaqim ( Maha Penuntut Balas )
Dialah yang menghukum orang- orang yang berbuat kebatilan.

82. Al Afuww ( Maha Pemaaf )
Dia yang memberi maaf dan ampunan terhadap dosa dosa hamba yang bertobat dengan sungguh sungguh.

83. Ar Ra’uf ( Maha Belas Kasih )
Dialah yang mengasihi makhluk-Nya

84. Malikul-Muluk ( Maha Memiliki Kerajaan Yang Abadi )

85. Dzul-Jalali Wal-Ikram ( Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan )

86. Al Muqsith ( Mahapatut / Maha Adil)
Dia yang melakukan kehendakNya sebagaimana mestinya dan secara patut

87. Al Jami ( Maha Menghimpun )
Dialah yang menghimpun segala hal, dimanapun dan kapanpun sesuai dengan kehendak-Nya.

88. Al Ghaniyy (Maha Kaya)
Allah SWT Maha mampu dan tidak membutuhkan apapun.

89. Al Mughni (Maha Pemberi Kekayaan)

90. Al Mani ( Maha Pencegah )

91. Adh Dharr ( Maha Pemberi Kesukaran )
Dialah yang menciptakan kesulitan untuk hamba hambaNya

92. An Nafi (maha Pemberi Manfaat)
Allah yang menciptakan segala sesuatu bermanfaat dan mengandung nilai kebaikan

93. An Nur ( Maha Pemberi Cahaya )
Dialah yang memberikan cahaya Ilahiah ke seluruh alam semesta

94. Al Hadi ( Maha Pemberi Petunjuk )
Dialah yang membimbing , menganugrahkan keberhasilan dan menuntun hamba hamba-Nya agar melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain.

95. Al Badi’ ( Maha Pencipta Hal Baru )
Dialah yang menciptakan bebrbagai keajaiban dialam raya ini tanpa ada contoh sebelumnya.

96. Al Baqi ( Maha Kekal )
Allah SWT senantiasa kekal dalam keabadian

97. Al Waritsu ( Maha Mewarisi)
Dialah yang memiliki perbendaharaan abadi atas segala sesuatu yang ada dialam semesta.

98. Ar Rasyid ( Maha Pemberi Petunjuk ke Jalan Yang Benar )
Dialah yang membimbing hamba hamba-Nya ke jalan yang benar menurut ketetapan-Nya

99. Ash Shabur ( Maha Sabar )
” mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh), Allah menyukai oarang orang yang sabar ” ( Q.S. Ali Imran : 146 )

---------------------

Selasa, 23 September 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H



Kami sekeluarga Mengucapkan
" Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H"
Mohon maaf lahir dan batin atas semua kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja
Semoga keberkahan dan Hidayah dari Allah SWT selalu tercurahkan kepada kita semua, Amin .

Sabtu, 20 September 2008

SILATURRAHIM


Silaturrahim dan Hak Orang Tua


Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan keluarga ?, Mereka itulah orang orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya pengelihatan mereka “ QS: Muhammad : 22-23


Rasulullah saw bersabda “ Tidak ada dosa yang lebih patut dan lebih berhak untuk disegerakan azabnya di dunia, disamping sebagai simpanan baginya di akhirat selain dari pada perbuatan aniaya dan memutuskan hubungan silaturrahim” (Riwayat Abu Bakrah)

Ibnu majah meriwayatkan , ada tiga kelompok orang yang tidak akan masuk surga yaitu :
Peminum Khamer,
pemutus hubungan silaturrahim
dan orang yang membenarkan sihir.

Diriwayatkan dari Jabir ra, ia berkata , suatu ketika kami pergi keluar bersama Rasullulah saw. Lalu kami semua berkumpul.
Rasullulah bersabda ” Wahai kaum muslimin bertakwalah kepada Allah dan sambunglah hubungan tali silaturrahim. Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada pahala yang lebih cepat buahnya selain dari pada selaturrahim. Dan takutlah kalian terhadap tindakan aniaya. Karena tidak ada siksaan yang lebih disegerakan selain dari pada hukuman atas kezaliman. Dan takutlah kalian akan perbuatan durhaka terhadap kedua orang tua . karena bau surga yang sudah tercium dari jarak sejauh seribu tahun itu, tidak akan didapatkan oleh anak yang durhaka terhadap kedua orang tua, tidak pula orang yang memutuskan hubungan silaturrahim, orang tua yang berzina, dan tidak pula orang yang menjuntaikan pakaiannya hingga menyapu tanah karena sombong. Sesungguhnya kesombongan itu hanya patut dimiliki Allah Tuhan semesta alam.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra,. Ia berkata sesungguhnya saya mendengar Rasullulah saw bersabda ” Barang siapa yang senang rizkinya dilapangkan, atau diundurkan ajalnya maka hendaklah ia menyambung rahimnya (silaturrahim)”

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata, sesungguhnya aku bertanya kepada Rasullulah saw. : ” Amal apakah yang paling dicintai Allah SWT ”
Beliau bersabda : ” Shalat tepat pada waktunya,”
aku bertanya ” lalu amal apalagi?”
Beliau bersabda.: ”Berbakti pada kedua orang tua.”
aku bertanya lagi ” kemudian amal apa? ”
Beliau bersabda. ” Jihad fi sabilillah.”

Muslim meriwayatkan, sesungguhnya ada seorang laki-laki datang menghadap Rasullulah saw.
Lalu ia berkata ” Saya berbai’ah pada anda untuk hijrah dan berjihad demi mencari keridhaan dan pahala dari Allah swt.”
Beliau bersabda. : ” Apakah salah seorang dari kedua orang tua anda masih hidup ? ”
Ia menjawab ” ya, bahkan keduanya masih hidup. ”
Beliau bersabda ” Apakah anda mengharapkan pahala dan keridhaan Allah?.”
ia menjawab ”Ya.”
Beliau bersabda: ” Kembalilah kepada kedua orang tua Anda, temanilah keduanya dengan perlakuan yang baik.”

-------------------------------------
sumber dari karya Al- ghazali

Minggu, 31 Agustus 2008

Bersuci


Air yang boleh digunakan untuk bersuci ada tujuh jenis :
Air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air mata air,air es dan air embun.

Bersuci mempunyai arti membersihkan diri dari hadats kecil atau hadats besar, guna membolehkan sembahyang, thawaf dan memegang Qur'an dan lain-lain.

Air terbagi menjadi empat :
Air suci mensucikan – air mutlaq (air murni)
Air suci mensucikan tetapi makruh – disebut air musyammas (air yang panas terkena terik matahari)
Air suci tetapi tidak boleh lagi dipakai untuk bersuci disebut air musta’mal (air yg sudah dipakai), air yang sudah berubah sifatnya karena bercamput dengan benda suci lainnya.
Air Najis yaitu air yang terkena najis sedang air itu kurang dari dua kulah. (+- 216 ltr).

Berwudlu
Rukun wudlu ada enam :
Berniat ketika membasuh muka
Membasuh muka
Membasuh sampai siku kedua tangan
Mengusap sebagian kepala
Membasuh kedua kaki sampai matanya
Berurutan dlm melaksanakannya

Berniat dalam hati bahwa kita berwudlu karena Allah semata. Niat bersamaan dengan membasuh anggota wudlu yang pertama yaitu muka.

Yang Sunnat dikerjakan dalam berwudlu:
Memulai dengan bacaan bismillah
Membersihkan telapak tangan
Berkumur kumur
Menghirup dan membuang air dengan hidung
Mengusap sekalian kepala dengan air
Mengusap dua telinga yang didalam dan diluar dengan air
Menyela nyela janggut yang tebal dan diantara anak jari kaki dan tangan
Mendahulukan anggota yang kanan dari yang kiri
Menyuci anggota tiga tiga kali
Beriring dan sambung menyambung dalam mengerjakannya.

Yang membatalkan wudlu
Keluar sesuatu dari pelepasan yang dua
Tidur, kalu tidak mantap tempat duduknya.
Hilang akal karena mabok atu sakit
Bersentuhan laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim
Menyentuh kemaluan dengan kedua telapak tangan.

Mandi wajib
Hal yang mewajibkan mandi ada enam
Bersetubuh pria dengan wanita
Keluar mani
Wafat (mati)
Yang tiga lagi khusus buat wanita
Keluar darah haid
Keluar darah nifas
Melahirkan anak

Rukun mandi ada tiga
Berniat
Membuang sekalian najis yang melekat dibadan
Menyampaikan air keseluruh pangkal rambut dan kulit

Niat mandi diletakkan dalam hati, yaitu disengaja bahwa mandi itu karena Allah semata untuk menghilangkan hadats, niat itu itu mesti diserempakkan dengan siraman air yang pertama di tubuh kita.

Yang sunat dikerjakan dalam mandi :
Membaca bismillah sebelumnya
Berwudlu sebelumnya
Menggosok gosokkan tangan ke seluruh badan
Sambung bersambung
Mendahulukan menyiram anggota yang sebelah kanan.


------------------------------------------------------------
disarikan dari Sumber :
buku fiqih Oleh KH. Siradjuddin Abbas.