Perumpamaan zikir adalah seperti minyak kasturi. Wanginya berbeda bagi setiap orang tergantung bagaimana mereka membaui wanginya, ada orang yang membauinya dari luar wadah atau kemasannya, ada orang yang membuka wadahnya lalu mebaui botolnya, dan ada juga orang yang membuka wadahnya , membuka tutup botolnya kemudian membauinya lewat lubang botolnya.
Karenanya minyak kasturi itu berbeda beda tingkat kewangiannya, perbedaan tingkat kewangian minyak kasturi juga tergantung tingkat kemurniannya.
Sesuatu dipuji karena berguna bagi manusia, semakin banyak nilai guna sesuatu, semakin ia dipuji., ada atau tidak adanya nilai guna pada sesuatu tergantung kepada dari mana ia berasal.
Tingkat zikir orang orang pun berbeda , tergantung pada jauh dekatnya mereka dengan Allah, dan sejauh mana mereka mencium wangi kasih sayang-Nya. Jika ia merasakan kasih sayangNya , ia akan merasakan CintaNya.
Allah merasa senang dan Bangga dengan cinta dan kasih sayang-Nya kepada hamba –hamba-Nya.
Zikir mereka muncul karena cinta dan kasih sayang-Nya kepada mereka.
Apabila mereka berzikir (mengingat Allah) hanya dengan hati , maka zikir mereka akan naik ke sisi-Nya, dan Allahpun mengingat mereka.
Apabila mereka berzikir dengan hati dan lisan, maka keindahan dan keelokan zikir mereka akan tampak, dan zikir mereka naik kepada Allah, kemudian cahaya zikir mereka berkumpul dihadapan-Nya, dan menjadi pemberi syafaat bagi mereka.
Ketika itulah Allah mengingat mereka, karena mereka telah menyampaikan sesuatu yang dapat mendekatkan mereka kepada-Nya.
Ingatnya Allah kepada seorang hamba mencakup semua dosa dan kesalahan, artinya ketika Allah mengingatnya, Dia akan mengampuni dosa dosa dan kesalahan si hamba. Jika Allah mengingat seorang hamba , berarti Dia mencintainya. Cinta-Nya inilah yang kemudian menghanguskan dosa dosa dan kesalahannya.
Orang yang dosa dan kesalahannya telah dibakar oleh cinta-Nya akan masuk surga tanpa hisab. Allah SWT berfirman. ”Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa.”
Begitu agung kemuliaan zikir dan begitu tinggi kedudukannya disisi Allah.
Karenanya Allah memerintahkan hamba-hambanya Nya untuk berzikir setiap waktu. Jika lupa maka mereka harus menggantinya ketika ingat.
Selama berzikir selama itulah mereka berada dalam rahmat-Nya.
Dan ketika mereka lupa mereka lepas dari rahmat-Nya.
Karena itulah Allah memerintahkan mereka untuk mengganti zikir yang terlewatkan saat mereka lupa, guna menutupi kelengahan dan kelalaian mereka.
-------
Disadur dari buku mata air kearifan (serambi)
Alhakim al Tirmidzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar