Selasa, 22 Juli 2008

dari kenyataan

Suatu hari ada seorang wanita yang mengalami gagal jantung dibawa kepada kami. Setibanya di ruang gawat darurat detak jantung wanita tersebut berhenti , maka kami segera melakukan terapi shock (pijat), dua menit kemudian wanita tersebut membuka kedua matanya.

Ia memandang kearah langit seraya mengangkat tangan kanannya sambil melantuntan bacaan,
Asyhadu alla ilahaillallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah’-
Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Lalu detak jantungnnya berhenti lagi.

Maka kami melakukan terapi seperti sebelumnya sampai beberapa kali, namun kami tidak berhasil.
Ternyata suratan takdir kematian telah menjemputnya, ia meninggal untuk selamanya- semoga Allah merahmati wanita itu dan juga merahmati kita semua.

Saya keluar dari ruang rawat untuk menemui suaminya dan menyampaikan berita duka kepadanya .
Setelah mengucapkan ta’ziah dan belasungkawa, saya menceritakan kejadian kejadian aneh yag terjadi pada istrinya sebelum meninggal dunia ,
lalu saya menanyakan tentang amal perbuatan istrinya di masa hidupnya.
Pria tersebut berkata ” saudara tidak usah heran dengan apa yang saudara saksikan.”
saya bertanya ” kenapa bisa begitu wahai saudaraku?”.
Ia menjawab, ” sejak aku menikahinya tiga puluh lima tahun yang lalu, ia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali karena halangan Syar’i.”

Semoga ia berbahagia !
Ia telah banyak mengingat Allah,
maka Allah Ta’ala mengingatkannya untuk membaca syahadat diakhir hayatnya,
dan iapun menutup usianya dengan bersyahadat.

--------------------------------------------------------------------------------------
Dikutip dari buku kesaksian seorang dokter
(dr. Khalid Bin Abdul Azis Al –Jubair.SpJP.
Dokter Spesialis Bedah dan Jantung, bertugas di Riyadh, Saudi Arabia)

Tidak ada komentar: