Sabtu, 26 Juli 2008

Membentengi Diri dari Godaan Setan


Membentengi Diri dari Godaan Setan

Wahai manusia sekalian, sesungguhnya kalian tak bias lepas dari godaan setan. Maka itu, seorang hamba haruslah sekuat tenaga menghindarkan diri dari godaan maut setan, antara lain dengan empat cara:

Pertama, selalu berzikir kepada Allah seutuhnya.

Dalam Al-Quran Surat Ar-Ra’d ayat 28, Allah menegaskan komitmennya, ”Ingatlah, hanya dengan mengigat Allahlah hati menjadi tentram”.

Juga dalam Surat Al-Baqarah ayat 152, ditegaskan, “Oleh karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (Pula) kepadamu”.

Ibnu’ Abbas mengatakan, bahwa setan senantiasa bercokol dalam hati seorang hamba. Apalagi bila hamba itu berzikir menyebut nama Allah, setanpun akan berbisik, dan jika ia lupa, setan kembali menggodanya.

Karena itulah, seorang hamba tidak akan pernah selamat dari godaan setan kecuali dengan berzikir menyebut nama Allah. Zikir adalah benteng paling besar dan senjata ampuh bagi orang-orang yang mengesakan Allah.

Kedua, mengambil air wudhu , lantaran setan tidak mau datang kecuali kepada orang-orang yang suka dengan najis dan berhadast selamanya.

Itu sebabnya, tempat tinggal setan adalah rumah dan puing-puing najis yang kotor tak berpenghuni, serta kalbu yang tak mengenal tuhan pencipta langit dan bumi.

Wahai hamba, ingatlah kalian bahwa setan selalu menyukai tempat-tempat najis, dan suka bergaul dengan para penghuninya. Orang yang mabuk dan melaksanakan maksiat, baik kecil maupun besar, adalah najis. Karena itu setan selalu menuntun langkah orang najis itu dalam kehidupanya. Setan suka mendatangi dan mengganggunya, sebab pada intinya setan itu berasal dari golongan jin dan manusia.

Ketiga, bergaul dengan orang-orang shaleh. Kita mesti pandai memilih teman bergaul. Jangan asal berteman tanpa tahu latar belakang dan tingkah perbuatannya. Karena hal ini berkaitan dengan masa depan dan berpengaruh dengan masa depan dan berpengaruh terhadap sikap dan mental diri kita sendiri.

Karena itulah, hendaknya kita memilih teman yang bertaqwa. Ahli mengerjakan shalat lima waktu, mahir membaca Al-Quran, dan suka melakukan amalan sunnah lainnya. Mereka itu selalu memerangi setan dan membantu kita dalam menghidarkan diri dari godaan setan. Sahabat Ali Ra pernah menyatakan, “Berbekallah kamu dari teman-temen yang shaleh, kerena sesungguhnya mereka adalah perbendaharaan simpanan, baik di dunia maupun di Akhirat kelak”.

Keempat, meninggalkan kedurhakaan dan perbuatan-perbuatan keji, berpaling dari dosa-dosa, banyak beristigfar, tobat dan kembali kepada Allah. Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT berfirman, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji dan menganiaya diri sendiri, mereka iangat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran:135).

Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, segera ingat kepada-Mu dan memohon ampun dari dosa-dosa mereka.

Dikutip dari buku Tentram di Hati Tenang di Jiwa karya Aidh bin Abdullah Al-Qarni.

Tidak ada komentar: