Minggu, 27 Juli 2008

Penjelasan Tentang Ilmu Takwa

Dikutip dari buku mata air kearifan-
Al-Hakim al-Tirmidzi
(penerjemah Dr.Abad Badruzaman,Lc,)

1).

Ketahuilah bahwa Allah telah memberimu ilmu takwa.
Dengan Ilmu ini kamu akan tahu bagaimana seharusnya menerima sesuatu, kapan harus bersikap hati hati dan melindungi diri dari sesuatu, dan kapan harus menaruh bersikap lemah lembut dan mengasihi sesuatu agar ia tidak terjerumus (yanjarif) dalam hal hal yang berbahaya. Apabila kamu menyianyiakan sesuatu yang kedudukannya paling berharga dan derajadnya paling mulia (yakni takwa), telah cukup besar alasan bagi Allah untuk menyianyiakan (menelantarkan) mu. Karena hati adalah khizanah(perbendaharaan) Allah, tempat Dia menyimpan perhiasan yang sangat berharga dan tidak ternilai yaitu makrifat. Apabila kamu menyadari ketinggian nilainya, ilmumu tidak akan sanggup menyelami kedalaman makna dan kandungannya, dan tidak ada seorangpun yang mampu menyelam sampai ke dasarnya. Jika kau menyadari keagungan dan cahayanya, niscaya kau akan melindunginya dari debu dan kabut hitam syahwat, sehingga semua kotoran itu tidak menyentuh dan mengotori khizanah itu. Jika kau menyadari kelembutannya, kau pasti pasti akan menjaganya dari setiap benturan nafsu supaya kelembutannya tetap terjaga . Apabila kau menyadari (merasakan) wangi aromanya, niscaya kau akan melindungi dari bau busuk segala maksiat. Apabila kau menyadari daya tariknya yang sangat kuat untuk melakukan ketaatan dan ibadah, hatimu akan selalu memanjatkan doa kepada Allah Swt. Agar kau tidak pernah menyianyiakannya dan kau pasti akan selalu merawatnya, supaya ia tidak pergi darimu .Jika ia pergi darimu, makrifat fitrahmu juga akan pergi, dan yang tinggal hanya makrifat orang orang kafir. Allah telah mengaruniakan kepada kaum beriman karunia yang besar , yaitu cahaya hidayah sehingga mereka menauhidkan-Nya dengan ucapan la ilaha illa Allah. Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk menjaga apa yang telah diberikanNya kepada mereka itu, yaitu cahaya yang menerangi hati mereka, dan dari hati kemudian menerangi dada mereka. Merekapun menempatkan cahaya itu dalam penjagaan dan perlindungan yang ketat supaya tidak tersentuh oleh sesuatu yang tidak layak. Sesungguhnya makrifat diperkuat oleh akal, pemahaman ,penalaran, hafalan dan memori.

Semua ini berada di sekeliling makrifat dan menjaganya. Apabila seorang mukmin memelihara makrifatnya, Allah akan melindungi dari kejahilan orang orang bodoh, sehingga ia tidak punya peluang untuk melakukan kemaksiatan atau kejelekan , dan semua potensi pikirnya (akal, pemahaman , penalaran, hafalan, dan memori) bersiaga melindungi makrifatnya serta menjaganya dari tipu daya dan bisikan nafsu sehingga makrifatnya itu tetap aman dan terlindungi. Ketika itu Alllah memerintahkan nya untuk bertakwa. Dia berfirman : Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah.

Maka mereka pun mengetahui dari Allah Azza wa Jalla bahwa takwa meliputi tujuh anggota badan , yaitu mata, lidah, telinga, tangan, kaki, perut dan kemaluan. Tidak ada satupun darinya yang boleh dipergunakan kecuali pada segala sesuatu yang diperkenankan dan diperbolehkan-Nya. Merekapun menerima perintah takwa itu dengan memelihara seluruh anggota badan mereka. Jika melaksanakan perintah itu dengan lalai (asal asalan ), keadaan mereka tercela; jika meninggaklkan mereka akan mendapat siksa; jika melaksanakannya tanpa keikhlasan dan niat yang tulus amal mereka akan sia sia . Allah berfirman “ wahai orang orang orang yang beriman, bertakwalah kepa Allah sebenar benar takwa”

Kata hagga takwahu (sebenar benar takwa) menyuguhkan pengertian bahwa takwa yang benar adalah menjauhi segala maksiat dan semua amal yang dilakukan dengan lalai, tidak ikhlas dan tanpa niat yang tulus. Jadi, takwa mempunyai dua pengertian :

Pertama, menghindari segala kemaksiatan dan kedua menjauhi segala amal yang perbuatan yang dilakukan secara lalai, tanpa niat dan tidak tulus.

Takwa yang pertama adalah takwa lahir dan yang kedua adalah takwa batin.

Mereka (kaum mukmin) memenuhi perintah takwa lahir dan menjalankannya dengan baik dengan memelihara ketujuh anggota badan mereka. Namun ketika mereka akan memasuki takwa batin , yaitu melaksanakan amal secara sungguh sungguh disertai niat dan keikhlasan , mereka merasa bahwa hal itu amat berat dan tidak sanggup melakukannya sebab mereka masih tertutupi tabir .

Allah swt., berfirman : maka bertakwalah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian, dan dengar serta taatlah .Dengan menjalankan semua kewajiban .

Kalangan awam berhenti sampai pada takwa lahir, yaitu hanya memelihara anggota badan, sedangkan amal mereka masih diliputi kelalaian dan disana sini masih banyak cacat. Mereka masih merasakan beban yang amat brat untuk melakoni takwa batin . sebagian besar umur mereka habis sia sia , untuk makan , minum, berdandan, duduk santai , jalan jalan , diam dirumah tanpa kerja, menyaksikan dan mendengarkan hal hal yang tidak berguna . sungguh tepat jika mereka disebut sebagai orang yang tanpa niat. Kelak diakhirat mereka tidak akan mendapat apa-apa.

Rasulullah bersabda : “ Segala amal tergantung pada niat. Tidak ada amal bagi orang yang tidak mempunyai niat , tidak ada pahala bagi orang yang tidak tidak ikhlas.”

Namun diantara mereka ada juga yang bersedih dan menyesal karena telah menyia nyiakan umurnya. Mereka berkata :”kami sangat menyesal karena telah menyia nyiakan amal akhirat, kami lalai menjalaninya, dan mengabaikan amal dunia dengan melakukannnya tanpa meniatkannya sebagai amal akhirat. Umur kami berlalu begitu saja secara sia sia karena luputnya niat dalam amal amal dunia.”

Ketika Alllah melihat kesedihan dan prnyesalan mereka, Dia merasa kasihan kepada mereka . Dia berfirman: “ Hai orang orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan memberikan kepada kalian furqan

Menurut ahli tafsir, arti furqan dalam ayat ini adalah makhraj (jalan keluar). Namun, kata ini masih samara, tidak jelas apa yang dimaksud dengan jalan keluar, dari mana kemana . Tampaknya yang dimaksud adalah jalan keluar dari kegelapan nafsu dank abut hitam syahwat menuju sahaya-Nya.

Dalam ayat lain Dia berfirman :“ Hai orang yang beriman, berzikirlah (dengan mentebut nama)Allah, sebanyak banyaknya.Dan bertasbihlah kepadaNya pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepada kalian dan malaikat-Nya (memohonkan) ampunan untuk kalian”, supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang orang beriman itu ) pada hari mereka menemui-Nya ialah “salam”; dan Dia menyediakan pahala yang banyak bagi mereka.”

....ke bag 2...

.

Tidak ada komentar: