Rabu, 30 Juli 2008

Potensi kebaikan harus dijaga

Antara agama dan hawa nafsu

Saudaraku, lama sekali saya merenungkan ihwal moral kita . ini sebuah kondisi yang sulit. kini syariat islam sudah tidak lagi ditegakkan. Nilai-nilai agama pun sudah memudar. ketentuan ALLAH bayak dilanggar. kebenaran semakin ditinggal, sementara kebatilan terus tersebar.

Fitnah merebak dimana-mana. nuranipun terkoyak dibuatnya. Hawa nafsu diagungkan. disisi lain, musuh islam semakin gencar melaksanakan misinya. jiwa ini mau berfikir tentang kemaslahatan. sikap pamer dan haus jabatan melanda semua orang. tak aneh bila akhirat telah terlupakan.

Pola berfikir dan bertindak manusia pada masa sekarang ini sangat berbeda dengan pola berfikir para ulama pendahulu kita. saya pernah mendengar informasi bahwa salah seorang sahabat berkata ,”jika ada satu saja pendahulu kita yang saleh itu bangkit dari kuburnya, lalu ia melihat ahli quran(qurra^)yang hidup dizaman kita. ia pasti tidak mau bicara dengan qurra^ itu. saya yakin ia akan berkata didepan umum. ”mereka para ahli alquran sama sekali tidak beriman di hari kiamat.”

Saya hanya ingin mengadukan penyalahgunaan dan pelanggaran nilai-nilai agama ini pada ALLAH. hal yang sama juga akan saya lakukan terhadap penyimpangan dari jalan yang dititi para pendahulu kita. sebuah hadis menyebutkan bahwa Rasululah saw.bersabda “masyarakat akan mengalami sebuah zaman yang pada zaman itu, orang sedang mememegang agama ALLAH bagaikan orang sedang mengangkat batu besar.”

Saya melihat musibah besar telah mengrogoti sendi-sendi agama. fitnah merajalela. hasrat nafsu memperbudak semua orang. gejala itu membuat saya khawatir akan terjadi pemisahan antara agama dan dunia. saya sering mendengar ada orang imannya terenggut, tapi anehnya ia tidak mengetahuinya. orang seperti itu biasanya ketika keluar dari rumahnya, ia masih membawa agamanya tetapi ketika pulang ia sudah tidak membawa lagi agamanya.

Saudaraku, kita sealu diawasi oleh ALLAH. oleh karena itu jangan sekali-kali keluar dari rel kebaikan. ini penting agar kita tidak meniti di rel yang salah: terjerembab ke jurang kesalahan. jangan ikuti hawa nafsu yang menggelincirkan kita semua dari jalan kebenaran.jangan pernah menyepelekan perintah ALLAH. jangan pula menantang-NYA dengan perilaku menyimpang kita.

(rewriter= valda )

Tidak ada komentar: