APara ulama berbeda pendapat ketika mengulas makna sabar dan syukur, dan mana dari keduanya yang lebih dulu.
Sebagian berpendapat bahwa sabar lebih dulu dari syukur.
Ada yang berpendapat sebaliknya Syukur lebih dulu daripada sabar.
Masing masing pihak berargumen dengan Al’quran hadis hadis mutawatir.Kami akan mencoba mejelaskan keduanya sesuai dengan ilmu yang kami miliki.
Syukur adalah kegembiraan hati atas nikmat Tuhan, sehingga kau memuji-Nya.
Jika kau bersabar saat diuji musibah, maka engkaulah yang dipuji, sedang Tuhan tidak.
Kau bersyukur kepadaNya dengan tulus ikhlas adalah lebih baik daripada bersyukur kepada Nya lantaran satu sebab atau demi tujuan tertentu.
Bersyukur kepadaNya karena satu sebab atau demi tujuan tertentu adalah syukur yang pamrih, bukan syukur yang ikhlas.
Diantara tingkatan syuku adalah bahwa Allah Swt, memuji para nabi dan hamba hamba pilihan-Nya karena mereka bersyukur.
Allah memuji Ibrahim a.s. karena ia bersyukur.
Dia juga memuji Nuh a.s. karena ia bersyukur.
Tentang Ibrahim a.s. Dia berfirman : (Lagi) mesyukuri nikmat nikmat Nya .
Ihwal rasul rasul yang lain Allah berfirman ,” Semua mereka termasuk orang yang sabar “.
Allah mengkhususkan Ibrahim dan Nuh dengan sifat syukur , padahal semua nabi juga bersyukur , dan menyebut nabi nabi lainnya denga sabar,
padahal Ibrahim dan Nuh pun orang yang sabar.
Api orang yang besyukur telah tampak dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan kayu bakar untuk menyalakannya,
Sedangkan orang yang sabar membutuhkan sesuatu agar apinya benar benar menyala. Diantara mereka ada yang apinya menyala karena batinnya kering (bersih) dari nafsu syahwat, ada pula yang apinya tidak menyala karena batinnya basah (serat) oleh nafsu syahwat.
Sama halnya kayu yang basah tersiram air, tidak akan bisa menyalakan api
Dikutip dari buku mata air kearifan- Al-Hakim al-tirmidzi
(penerjemah Dr Abad Badruzaman, Lc.)
Jumat, 25 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
menarik pencerahannya keep posting makasih
Posting Komentar