Jumat, 22 Agustus 2008

Seorang Penghuni Surga

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, “Saat itu kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam , lalu beliau bersabda “ Akan datang seorang penghuni surga dari arah ini kepada kalian “

Maka datanglah seorang sahabat Anshar dengan jenggot yang basah karena berwudhu, sambil membawa sandalnya dengan tangan kiri, dan ia mengucapkan salam

Keesokan harinya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan hal yang sama dan ternyata orang yang datang sama pula , pada hari yang ke tiga Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan berita yang sama dan muncullah orang yang sama pula.

Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam beranjak pergi, Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallaahu Anhu, mendekati orang Anshar tersebut sambil berkata, ” aku bertengkar dengan Ayahku, dan bersumpah tidak akan memasuki rumahnya selama tiga hari, jika engkau tidak keberatan bolehkah aku tinggal dirumahmu selama tiga hari?”

Orang itu menjawab, “ Silakan saja, tidak apa apa”

Anas bekata “ Kemudian Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallaahu Anhu tinggal dirumah orang tersebut selama tiga hari, akan tetapi ia tidak pernah menemuinya bangun malam untuk menunaikan shalat malam, kecuali bahwa jika ia terbangun atau membalik badannya di tempat tidur ia menyebut Asma Allah dan bertakbir, akan tetapi orang itu tidak pernah berucap kecuali perkataan yang baik.”

Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallaahu Anhu berkata “ Setelah berlalu tiga hari aku merasa bahwa amal ibadahnya biasa biasa saja , lalu aku berbicara kepadanya”

“ Wahai Abdullah, sesungguhnya aku tidak pernah bertengkar dengan ayahku, akan tetapi aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “ Akan datang seorang penghuni surga kepada kalian” sebanyak tiga kali, dan ternya tiga kali pula engkau muncul, setelah beliau menyampaikan sabdanya tersebut, maka aku ingin tinggal bersamamu untuk mengetahui apa yang telah engkau lakukan, dan ternyata aku tidak menemukan apa apa , sebenarnya amal perbuatan apakah yang telah mengantarkanmu ke derajad yang agung itu? “

Orang itu menjawab “ tidak ada yang aku rahasiakan, sebagaimana yang engkau lihat, itulah yang aku lakukan.”

Abdullah bin Amr segera beranjak untuk pergi, tiba tiba orang tersebut memanggilnya, seraya berkata ” Yang aku lakukan adalah apa yang engkau lihat, hanya saja aku tidak pernah iri terhadap nikmat yang telah diterima oleh seorang muslimpun.”

Abdullah berkata “ itulah yang telah mengangkat derajatmu, dan itulah yang berat untuk dilakukan.”

Iri dan dengki adalah dua penyakit yang sangat berbahaya, ia memusnahkan kebaikan, menghancurkan amal saleh, karena kedua penyakit tersebut menimbulkan sebuah dosa yang sangat buruk, menjerumuskan orang kedalam ghibah, mengadu domba, berbohong dan menipu.

Seorang yang dalam hatinya tumbuh penyakit iri dan dengki, tidak akan merasakan ketenangan dan kenyamanan, pertentangan selalu bekecamuk di dalam hatinya,

Jika kita telah mengenal dan memahami suatu penyakit pasti kita akan dapatkan obat yang cocok untuknya, dan obat yang paling manjur untuk menghadapi penyakit ini adalah, selalu menjaga shalat bejamaah dengan penuh kusyu dan sikap tunduk kepada Allah Ta’ala.

“ Dan dirikanlah shalat . Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan – perbuatan keji dan mungkar “ (QS. Al-Ankabut:45)

------------------------------------------------

sumber dari buku Kesaksian seseorang Dokter.

dr.Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair SpJP

Tidak ada komentar: