Sabtu, 02 Agustus 2008

Khadijah Wanita Teladan

Khadijah adalah seorang wanita dari suku Quaraisy yang kedudukannya paling terhormat, paling kaya dan paling cerdas pada saat itu. Selain cantik dari segi fisik dan akhlagnya, ia memiliki sifat yang mulia. Semua kelebihan terkumpul pada dirinya.
Ayahnya bernama Khuwaylid, salh seorang tokoh suku Quaraisy yang sangat dihormati. Sedangkan ibunya adalah Fatimah, yang silsilahnya bersambung kepada silsilah para nabi yang penuh berkah.
Khadijah sempat mengikuti perkembangan terakhir zaman jahiiah. Pada saat itu dia memiliki kedudukan yang terhormat dikalangan kaumnya karena cantik dan berbudi pekerti mulia. Pada zaman jahiliyah dia dipanggil al- Thahirah
(wanita suci) karena kesucian jalan hidup dan perilakunya. Dia sangat dikenal dikalangan wanita kaum Quaraisy karena otaknya yang cemerlang , pendapatnya yang sangat bagus, dan hatinya yang bersih. Dia dipersunting pertama kali oleh Atiq bin Abid yang tidak lama kemudian meninggal dunia. Dia dinakahi lagi oleh seorang tokoh lain bernama Abu Halah dan sempat memiliki seorang putra bernama Hindun. Tak laa setelah itu suaminya meninggal dunia , Khadijah menjadi janda untuk yang kedua kalinya.
Khadijah menjadi incaran pemuda dan menjadi perhatian mereka. Hal itulah yang membuatnya memiliki kedudukan yang terhormat dimata mereka. Dia dikelilingi oleh budak laki laki dan wanita. Banyak pula yang mengharapkan uluran tangannya atau bahkan ingin menjadikannya sebagai istri . Banyak tokoh Quaraisy yang mengajukan diri untuk menjadi suaminya. Namun setiap permintaan ditolaknya tanpa membedakan antara yang satu dengan yang lainnya.

Allah telah memberikan karunia kepada Khadijah untuk dinikahi Muhammad saw, setelah ia melihat kejujuran , kecerdasan, kecemerlangan pendapat , serta kemuliaan akhlaqnya.
Tatkala nabi saw mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quaraisy, di sampingnya berdiri dua orang wanita, yaitu Khadijah bin Khuwaylid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia. Dia adalah ummul Mu’minin, sebaik baik istri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya. Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi saw sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di gua Hira’. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi saw berdoa (memohon ) kepada Tuhannya. Setelah Jibril mengajarkan cara berwudlu dan shalat kepada Muhammad saw., ia kemudian mendatangi Khadijah dan mengajarkannya. Khadijah berwudlu seperti wudlu Nabi , melakukan shalat seperti shalatnya Nabi. Khadijah adalah sebaik baik wanita yang menolongnnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwa sarat dengan kebaikan. Rasullulah bersabda , “ Khidijah beriman kepadaku ketika orang orang ingkar , dia membenarkan aku ketika orang orang mundustakan, dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang orang tidak memberiku apa apa .“
Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahNya, dan membantu beliau serta kaum muslimin denga jiwa , harta dan keluarga. Maka Allah SWT mebalas jasanya terhadap agama dan NabiNya, dengan sebaik baik balasan sebagaimana yang diceritakan Nabi saw, kepadanya pada masa hidupnya. Ketika Jibril A.S. dating kepada Nabi saw. Dia berkata “ Wahai Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan,” (HR.Bukhari dalam Fadhaail Ashhaabin Nabi saw.) Imam Adz-Dzahabi berkata : “ Kesalihannya telah disepakati.”
Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu’min dan orang pertama yang beriman kepada Allah sesudah Nabi saw.
Dia berdiri di belakang suami, nabinya hingga nafas terikhir, dan patut menjadi tauladan tertinggi bagi para wanita..betapa tidak, karena Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi saw sejak awal kenabian.
Ar- Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung , lalu menyuruhnya membaca ayat –ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antar langit dan bumi . Dia tidak menoleh kekanan maupun kekiri sehingga Nabi saw melihatnya, lalu ia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi saw berada di jalan jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman pembantu maupun penolong. Nabi saw tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya .
Ketika melihatnya, Khadijah berkata, “ Dariman engkau wahai Abdal Qasim (Muhammad saw) ?, demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekah, kemudian kembali kepadaku .” maka Rasulullah saw menceritakan kisahnya kepada Khadijah r.a.
Khadijah r.a. berkata, “ Gembiralah dan teguhlah, wahai putera pamanku, Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini .”
Nabi saw tidak mendapatkan dirinya kecuali peneguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya..
Selama kehidupan Khadijah bersama suaminya yang mulia (Muhammad saw), ia menunjukkan sikap wanita yang sangat dihormati, mencintai dan bersikap jujur terhadap suaminya. Dia memperlakukan suaminya dengan sangat baik dan mengangkat harkatnya . Dengat sekuat tenaga ia membantu melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai seorang istri dengan sangat setia.
Dalam pandangannnya, Nabi merupakan seorang yang luar biasa dan sangat istimewa,yang harus ia cintai dan dia sucikan, sebaliknya dalam pandangan Nabi, Khadijah merupakan seorang istri yang baik dan shalihah. Dialah orangnya yang pertama kali masuk Islam dan beriman kepadanya. Tidak henti hentinya Rasulullah mengakui kelebihan Khadijah, sehingga belum pernah terbetik pada hati beliau untuk menikahi wanita lain selama hidup berdampingan dengannya, Padahal usia Khadijah lebih tua daripada usia beliau.
Rasulullah menikahinya saat beliau berusia dua puluh lima tahun. Sedangkan Khadijah waktu itu berusia empat puluh tahun . Rasulullah dikaruniai enam orang anak , yang terdiri atas dua orang putra yaitu :Al-Qasim dan Abdullah, serta empat orang putri yaitu : Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah Al-Zahra.

Demikian hendaknya wanita ideal. Itulah dia , Khadijah r.a., yang Allah telah mengirim salam kepadanya. Maka Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasulullah SAW seraya berkata kepadanya, “ Sampaikan kepada Khadijah salam dari TuhanNya . kemudian Rasulullah saw. Bersabda’” Wahai Khadijah , ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu” maka Khadijah r.a. menjawab. “ Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan).”
Sesungguhnya ia adalah kedududkan yang tidak diperoleh seorangpun diantara para sahabat yang terdahulu dan pertama masuk islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar dari pada semua sikap yang mendukung da’wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah saw.
Khadijah mendampingi Rasulullah selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolongnya di waktu waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan jiwa dan hartanya.

Tidak ada komentar: